Hidup yang tak terrefleksi adalah hidup yang tak pantas dijalani klik di sini

Sebagian besar Presiden Amerika Serikat adalah Sarjana Hukum, apakah ada yang memasang gelarnya??

Kamis, 10 Februari 2011

Belum lepas dari ingatan kita banyak Jenderal dan Perwira Menengah TNI kita mengenakan gelar kesarjanaannya dengan boros sekali. Ada Jenderal yang memakai Drs, SH, MBA. secara sekali gus. Ini lebih berat dari tanda pangkat yang dipanggulnya diatas kedua pundaknya, kalau dia berbintang dua berarti ada empat bintang dan kalau berbintang empat maka ada delapan bintang. Apalagi kalau tanda pangkat ini dibuat dari emas murni! Sekarang ini sejak tahun 2002 dia cuma polos menggunakan namanya saja. Kemana lenyapnya gelar-2 tersebut? Sebenarnya kata Jenderal sendiri berasal dari General yang mempunyai arti umum. General Purpose adalah nama kendaraan tentara Amerika pada waktu Perang Dunia Kedua. Kata General Purpose sendiri sehari-harinya disingkat GP (diucapkan cara Amerika dengan Gee Pee atau Indonesia Ji Pi). Lama kelamaan Gee Pee ini disngkat untuk lebih mudahnya dan nyamannya dengan ucapan Jeep. Bukan TNI saja yang menyukai singkatan-singkatan, tetapi juga para anggota tentara Amerika Serikat dan orang canada.

Orang Canada menyebut orang yang tidak dapat memencet kamera sehingga menjadi batal mengambil photo adalah Ph.D. Kepanjangan Ph. D. disini adalah Push Hard, Dummy !! Pencet yang kuat, gebleg!!
Para Sipil Amerika menyebut Vee Pee yang disingkat Veep untuk jabatan Vice President.Orang jaman dulu juga amat suka menutupi kekurangan dengan gelar kebangsawanan seperti Lord, Count atau Viscount dan Raden Mas Tumenggung serta Hangabehi Ingkang Sinuhun, Pengiran Hulubalang Yang Dipertuan Diraja dan sebagainya. Gelar tersebut dimungkinkan karena didapat sebagai hadiah dari tuannya sang bangsawan, padahal dia itu orang kebanyakan jua.

Ini semua ditulis sekedar untuk menerangkan bahwa sebenarnya semua gelar kebangsawanan dan gelar akademis serta gelar sebagai pemuka agama hanyalah sekedar baju penutup. Semua gelar itu kalau memang dipergunakan sebagaimana mestinya dan sesuai dengan maksudnya tentu tidak akan menimbulkan ketimpangan atau keanehan.

Boleh dan sah saja. Gelar Kyai, Haji juga dapat digunakan ditempat yang pas, tetapi kurang sesuai bila dipakai untuk dipasang dipapan nama.

Artikel Terkait



0 komentar:

momentum © 2010 Template by:
Wardaniyanto Dot Com